12 September 2009

Mari Sakit hati berjamaah

Sering kali kita merasa sebagai orang Indonesia diremehkan pada berbagai kejadian..

Yang populer belakangan ini MALAYSIA sebagai kata kunci..

Dari soal batik, pulau, sampai ke lagu..

Pribadi saya lebih suka kita mencari jalan keluar dengan cara yang madani, bermartabat..
Sudahlah ini sudah banyak di debatkan, didiskusikan di berbagai media..

Balik ke soal sakit hati..aja ..

Tentu ini sakit hati pribadi saja, entah kalau Anda bagaimana melihatnya.. silahkan tinggalkan komentar dibawah ada tempatnya. Supaya saya belajar jua.

Beberapa waktu lalu lamanya, saya membuat rekam portofolio di Yahoo Finance. Rasanya sudah 4 - 5 thn lalu.
Gunanya untuk mengikuti perkembangan portofolio saham saya secara cuma cuma walau ada delay 5 - 20 menit, tidak real time... tak mengapa karena saya tidak butuh setiap saat menengok nya.

Waktu itu saya merasa tidak nyaman, ternyata dari komponen untuk dimasukkan, tidak ada mata uang rupiah..
Jadi apa yang harus saya pakai.. 
Lha wong ini portofolio orang awam ya sudah saya pakai mata uang yang paling memper..
Sang Indian Rupee.
Berlalu sang waktu, sreetttt fast foward... dan 12 September 2009, saya ingin merubah portofolio, membaharukan karena ada yang sudah tidak ada, ada yang baru.
Teringat ahh... beberapa bulan silam,membaca ada Yahoo Indonesia sekarang.. www.yahoo.co.id (ada kawan yg mengatakan tidak heran domain ini ga laku abis co.id sih kenapa ga com.id spt Singapura com.sg dan Australia com.au... ah sudahlah biar karena sudah terlambat sekarang).

Ok, saya klik editing dan perbaharui, kmd harap.com ..ah sekarang mestinya sudah adalah mata uang Rupiah tercinta..
Astaga belon ada jua... cemana ini Yahoo.co.id? Oii...iii...

Sakit hati ku menengok itu... Nyere hate kata temanku si Kokom Komariah dari Nagreg..

Kalau lah anda seorang penggede, pembesar di Yahoo.co.id atau malah di Yahoo.com cobalah di atur ga susah mestinya..
Urut dada bentar, eh kau cobalah siapa tahu mesti lewat situs www.yahoo.co.id ...
Alamak malah layanan di situ sangat terbatas..  Untuk keuangan tidak ada... alasannya wallahu alam bin bisawab ...

Tidak, saya tidak sakit hati berkesinambungan, cuman mencelos aja tiap kali dalam berbagai hal seakan kita ini terabaikan..
Kata alm Bunda Teresa:
Being unwanted, unloved, uncared for, forgotten by everybody, I think that is a much greater hunger, a much greater poverty than the person who has nothing to eat.
Mother Teresa 

Pulang pada kita semua, bagaimana prestasi riel, kemampuan, nama, martabat, gengsi bangsa kita akan dilihat sekarang dan kelak ..
Mau sweeping sweepingan,perang atau mau kita berjuang dengan cara agar jangan penduduk di Entikong Entikong dimanapun lebih nyaman hidupnya karena dipasok dari negeri jiran..lebih jelas siaran TV sana dari pada sini, lebih jelas siaran radio sono dari pada domestik..

Bukannya ga boleh tapi bukankah itu tanggung jawab kita agar bangsa kita ini, bangsaku yang ditapal batas sana hidup sama nyaman seperti kita yang lagi wireless black berryan di cafe FX, SX, MX, PX (koq pake X semua ya.. padahal generasinya generasi Y kata marketer..)
Bukankah senang bila melihat harga premium di Wagethe, Nabire sana sama dengan di pompa bensin Pertamina jl Raya Serpong? Bukan Rp. 15.000 seliter yang kadang ada kadang tidak? Atau gedung sekolah spt di Laskar Pelangi?
Mari sakit hati berjamaah agar mau setiap kita mencari dengan nyata martabat kita yang lebih baik..

No comments: