Beberapa tahun silam, saya sedang terbang ke Menado utk urusan usaha. Disebelah saya duduk orang Singapura juga lagi business trip. It was long hour flight so we strike a conversation.
Dia business kayu di Sulut. Dan yang membuat saya tertegun dan "kagum" kayu yang di panen adalah kayu bakau sepanjang pantai Sulut utara maupun selatan. Katanya mau berapa banyak juga bisa di supply nya.Tinggal tebang di pantai pantai banyak sekali katanya.
Beberapa minggu setelah itu, saya surfing internet dan stumble ke sebuah Trading Post. Disana terpampang dengan jelas, kayu ebony ex Sulawesi dalam jumlah sangat besar. Juga sebuah usaha dilakukan orang Singapura dan Malaysia. Setahu saya kayu hitam ini dilindungi dan di kontrol penebangannya. Dalam korespondensi saya tanyakan koq bisa dapat jumlah besar begitu. Jawaban klasik sudah bisa diduga. "semua bisa diatur".
Jadi artikel hari ini di Kompas saya kutip sbb:
"...Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Sutisna Prawira menambahkan, kecepatan gelombang tsunami dapat mencapai ratusan kilometer per jam.
"Kerusakan hebat akibat gelombang tsunami biasanya terjadi pada permukiman dan bangunan lainnya di pesisir pantai yang landai, berhadapan langsung dengan laut lepas serta tidak terdapat vegetasi pantai (seperti hutan bakau) dan tanaman lainnya yang berukuran besar yang berakar kuat dan dalam, yang dapat berfungsi sebagai pemecah atau peredam gelombang," papar Sutisna. ..."
So kalau kerusakan akibat Tsunami kemarin pemkiman, habitat di pesisir di babat habis, kemudian dampaknya terus sampai ke dalam, ke pedalaman, ke kota kota yang jauh dari pantai... apa lagi yang mau kita cakapkan? Itu khan ulah kita sendiri.
Kemana mau dibawa humanitas ini ?
Tidak menjadi masalah bukan ? Kita makan apa yang kita tanam. Kalau kita nanam bencana ya kita menuai celaka. Just as simple as that.
Ibu alam selalu seimbang. Dia tidak memihak kepada siapapun. Kau lindungi dia maka dia akan melindungi kita. Just a very simple equation bukan?
Selamat berkarya, pikirkan apa yang kita lakukan hari ini apakah juga bagian dari equation tadi ?
Hidup hedonistik, hidup tanpa perduli pada lahan dimana kita berakar? What is our purpose here on earth ?
Bagian sebuah siklus hidup mati hancurkan.. barangkali juga. Bedanya kita dari belatung adalah kita mestinya bisa berpikir dan memutuskan, bertindak. That is human at best.
No comments:
Post a Comment