27 December 2004

Sumbangan bencana alam, bagaimana Emergency Management di Indonesia?

Salah satu dari aksi yang akan berlangsung dalam salah satu kejadian bencana biasanya adalah ngumpulin dana, barang utk disalurkan ke para korban.

Sayang sekali sudah berkali kali kita ngalamin kejadian bencana sampai sekarang tidak ada juga kita sebuah lembaga seperti FEMA (Federal Emergency Management Agency) di Amerika.

Sering kedengar bhw sumbangan di korupsi (ini biasa buat kita), sumbangan tidak tersalurkan, sumbangan salah kirim, salah urus sampai busuk atau ga bisa dipakai lagi.

Mudah mudahan kawan kawan sekalian sebelum menyumbang bisa melakukan lebih dari sekedar pokoknya gw udah nyumbang kind of attitude. Itu termasuk sebuah bentuk ketidak perdulian menurut saya.

Problemnya memang mencari lembaga yang dipercaya, kompeten dan serius itu tidak mudah di Indonesia.

Ada lembaga yang serius tapi tidak punya kompetensi. Ada lembaga yang bisa dipercaya tapi ga punya kesungguhan menjalankan fungsinya.

Seperti dikatakan di motto FEMA: Sebelum pada saat dan setelah bencana.
Liat gih ke webnya: www.fema.gov

Disana bisa kita lihat betapa persiapan ini bisa sangat luas. Mencakup sampai ke recovery, pendidikan anak anak, kemudian konseling buat ngatasin trauma trauma yang terjadi.

Sering kita stop pada tahap menolong selama keadaan darurat. Padahal kejadian bencana merubah banyak sekali aspek dalam kehidupan para korban.Bagaimana menolong mereka agar kembali bisa menjalankan hidupnya. Bagaimana usaha usaha kecil yang terbasmi habis bisa mulai mengail lagi. Bukan sekedar membuat pertolongan pertama (relief effort) tapi juga memastikan mereka bisa get on with their life on their own two feet.

Saya kepikir untuk mencoba menggalang sebuah loka karya utk merumuskan sebuah lembaga FEMA di Indonesia. Ide ini sudah ada waktu banjir di Jakarta 2 tahun apa 3 tahun lalu.

Bisa juga sebenarnya copy and paste dari concept concept yang sudah ada di FEMA secara garis besar (tentu harus ada penyesuaian misalnya yg sederhana aja: Hazard / Bencana dari salju tentu relatif di kita minimal). Tapi ada aspek lain spt infrstruktur yg tidak sama, krn kita di Indonesia masih pake kentongan utk kabar keadaan darurat, ga salah sih bisa aja asal ada sistem nya yg jelas.

Penyesuaian penyesuaian ini harus di buat.

Siapa yang mau mulai? Yu kita mulai ga usah nunggu pemerintah lah.

No comments: